Hujan Pertama Bulan Oktober
hujan yang turun semalam
menyisakan jalanan yang lenggang
jejak-jejak samar yang menguap
bersama sinar matahari pertama
selusin kenangan tentang kemarau
yang tak habis musim
dalam sisa kuyup hujan
tubuhmu menjelma belukar di tegalan
serupa kesabaran petani
aku mencoba menanam mawar
di belantaranya yang lebat dan diam
kelopak merahnya biarlah kelak mekar
bersama hujan pertama
yang menyambangi tanah
ada yang tertinggal dan ditinggal
yang pada malam suka berkisah
tentang selusin kenangan
gugur bulan kuyup hujan
dan kunang-kunang perlahan hilang malam
Ngawi-Malang, 2017
Sajak Pendek Malam Muharam
ada yang khusuk memeluk malam
gaung doa merajut sunyi jadi bunyi bunyi jadi sunyi
aksara-aksara pecah bertebaran jadi mantra
betapa tak berjarak doa dan dosa
dan dada mendadak jadi purnama
Ngawi, 016/017
https://katabijake.com/kumpulan-puisi-tentang-bulan-oktober/
Percakapan yang Tak Pernah Rampung Diucapkan
pada subuh yang rapuh mendengarkan lagu dangdut di
warung kopi pojok dermaga
selepas malam yang gelisah bersama kelebat bayang dan ke
nangan
masih kuingat warna helai rambut dan ruap keringatmu
seusai percakapan tak tuntas-tuntas
telah kita ciptakan pasang surut sebuah lautan
kita mencoba sembunyi di palungnya yang diam dan dalam
menyimak bagaimana sepasang camar mencebur alun
bermain-main ujung gelombang lalu sembunyi di celah celah
karang
berbatang kretek telah kubakar bercangkir kopi telah diseduh
tetap saja warna helai rambut ruap keringatmu berkelebat
bersama percakapan yang tak pernah rampung diucapkan
Ngawi, 015/016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar